Monday, December 21, 2020

Tahapan mempelajari dan mendalami Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

Barangsiapa yang mempelajari hadits dan menghendaki kefaqihan padanya, maka selayaknya ia memulai secara bertahap dari:

  1. KitabArba'in Nawawiyah karya Imam Nawawi kemudian melengkapi dengan tambahan hadits oleh Imam Ibnu Rajab yang dikenali dengan nama Ziyadah Rajabiyah. 
  2. Setelah menguasai Arba'in Nawawiyah hendaklah ia berpindah kepada Kitab Umdatul Ahkam karya Imam Ibnu Qudamah. 
  3. Lalu melanjutkan kepada Kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al Asqalani. 
  4. Kemudian mendalami Kitab Al Muharrar Fill Hadits karya Imam Muhammad bin Abdil Hadi. 
  5. Kemudian Al Muntaqa karya Imam Majduddin bin Taimiyah Al Jadd. 
Kitab-kitab tersebut hendaknya dihapalkan bersama dengan matan dan perawinya dalam tiga rawi.

Saturday, December 12, 2020

Kuliah Ilmu Agama Tanpa Dipungut Biaya

Diantara kampus online yang menawarkan studi Islam secara gratis (cuma-cuma) tidak dipungut pembayaran sama sekali serta menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar pembelajaran:

1. Program S1 (Bachelor) 2 tahun dengan sistem trimester jurusan Dakwah dan Irsyad (Asal Mesir)

 المعهد العالمي للأئمة والخطباء

https://t.me/WIOIAP

https://www.facebook.com/WIOIAP

#الآن يمكنكم #التسجيل في

#المعهد_العالمي للأئمة والخطباء عبر #الشبكة_العنكبوتية

في دفعة 1444 هـ، 2022م

المعهد يمنح #درجة_البكالوريوس في الدعوة والإرشاد

مدة الدراسة #سنتان ..

#الدراسة_مجانية تبدأ في أول شهر الله المحرم

الحضور عبر #البث_المباشر #زووم

#للتسجيل: املأ استمارة التسجيل من الرابط التالي:

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScCWEaJMEwrtmrfJEh62anLlIbW8MWFzEl8SJSwX3b4Ua5YVQ/viewform?fbclid=IwAR0BK5WOBx49lpd9dpjnB59cYWk3zw7nQpialx8f_SdSJMBE6LA9WaojdEw

⛔️ سيتم #غلق باب التسجيل والقبول عند #اكتمال_العدد، 

أو يوم 15 شوال 1443 هجريا= 16 مايو 2022م أيهما أقرب.

♻️ نرجو عدم التسجيل أكثر من مرة .


2. Program S1 (Licence) 4 tahun jurusan Syariah dan Bahasa Arab (Asal Mesir)

كلية العلوم الشرعية والعربية

https://t.me/fosaas2

https://www.facebook.com/FOSaAS2/

#الآن يمكنكم #التسجيل في

كلية العلوم الشرعية والعربية عبر #الشبكة_العنكبوتية

في دفعة 1444هـ، 2022م

الكلية تمنح #درجة_الليسانس في العلوم الشرعية والعربية

#الدراسة_مجانية تبدأ أول شهر الله المحرم

#للتسجيل: املأ استمارة التسجيل من الرابط التالي:

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe4T96uLhjHRGLWtZm7YNltSUTv9R7qi7-IL-FAQhZoYk06mg/viewform?fbclid=IwAR0od1A8OkRTSlFLB__yEK202gbjYC21u7oJQzickbpX8BB7ndzAPnMvbiQ

⛔️ سيتم #غلق باب التسجيل والقبول عند #اكتمال_العدد، 

أو يوم ١ ذو القعدة 1443هـ= 31 مايو 2022م أيهما أقرب.

♻️ نرجو عدم التسجيل أكثر من مرة .

3. Program Talaqqi secara online bersama ulama-ulama besar Arab Saudi

 البناء العلمي، الأكاديمية الإسلامية المفتوحة

https://benaa.islamacademy.net/

https://www.facebook.com/islamacademy.Page/?ref=page_internal


4. Program S2 (Magister) Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Al-Karim (Asal Mesir)

أكاديمية شفاء القلوب العالمية للدراسات القرآنية

https://www.facebook.com/ShifaAlqulubAcademy

https://t.me/shifaalqulub


نسأل الله لنا ولكم التوفيق والسداد والإخلاص في القول والعمل والحمد لله رب العالمين.



Sunday, November 8, 2020

Ungkapkan Terimakasih Dengan Doa Namun Tidak Cukup Dengan Jazakallah

Apa yang sebaiknya diucapkan jika orang berbuat baik kepada kita?

Terimakasih? Syukron? Jazakallah? Jazakallahu khairan?

Ungkapan terimakasih kepada orang lain pada dasarnya ialah suatu refleksi kesyukuran kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

Berkata Asy-Syaikh Prof. Dr. Saad bin Turki Al Khatslan hafizhahullah dalam kitab beliau Lathoif Al Fawaid:

Faidah 373: 

Barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah. (HR. At-Tirmidzi).

Lebih lanjut beliau hafizhahullah menjelaskan:

Latihlah diri anda untuk berterimakasih kepada yang telah berbuat baik kepada anda, sehingga anda termasuk orang-orang yang bersyukur, dan jika anda berterimakasih kepada orang yang berbuat baik kepada anda maka anda telah bersyukur atas limpahan nikmat yang tak terhingga yang Allah Tabaraka Wa Ta'ala kurniakan kepada anda.

Dalam mengomentari faidah ini beliau berkata:

‌Hadits ini adalah hadits sahih dimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya: 

Barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah.

‌Hadits ini dikeluarkan oleh At-Tirmidzi dan Ahmad dengan sanad yang sahih dan sanadnya sesuai dengan syarat Bukhari dari jalan isnadnya.

‌Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya: 

Barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah. 

Makna hadits ini ialah barangsiapa yang dikenali dikalangan manusia sebagai orang yang memiliki kebiasaan ingkar dan kufur nikmat, tidak berterimakasih kepada manusia, maka sesungguhnya ia adalah orang yang kufur (ingkar) nikmat kepada Allah Ta'ala atasnya. 

Oleh karena itu hukum asal tabiat orang itu ialah tidak bersyukur, mengingkari kebaikan. Jadi jika ia mengikari kebaikan manusia maka hakikatnya ia mengingkari kebaikan Allah Ta'ala demikian juga sebaliknya jika ia berterimakasih dan tidak mengingkari kebaikan manusia maka ia akan bersyukur kepada Allah Ta'ala dan tidak mengingkari Nikmat-Nya.

‌Bentuk terimakasih kepada orang lain yang telah berbuat baik kepada anda ialah; 

  1. jika orang lain melakukan kebaikan kepada anda sedikit ataupun banyak, kecil ataupun besar maka balaslah kebaikan ini dengan sesuatu yang setara dengannya, dan jika anda tidak mendapatkan sesuatu yang setara dengannya maka doakanlah kepadanya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya dalam hadits Ibnu Umar yang artinya barangsiapa yang yang melakukan kebaikan kepada anda maka balaslah dengan sesuatu yang setara dengannya dan jika anda tidak menemukan sesuatu yang setara dengannya maka doakanlah sampai kalian merasa bahwa kalian telah membalas dengan yang setimpal. Hadits ini ialah hadits shahih dikeluarkan oleh Abu Daud dan An-Nasai dan Ahmad diatas syarat Bukhari Muslim. 
  2. ‌Diantara bentuk terimakasih kepada manusia ialah mendoakannya sebagai ungkapan terimakasih baginya dengan mengatakan kepada orang yang berbuat baik kepada anda "terimakasih' atau "jazakallahu khairan" / semoga Allah membalas kebaikan. 

‌Dan mana yang paling afdhal mengucapkan "terimakasih" atau "jazakallahu khairan"?

 Yang lebih afdhal ialah mengucapkan "jazakallahu khairan" karena dalam hadits Usamah bin Zaid radhiallahu anhuma Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya barangsiapa yang diberikan suatu kebaikan oleh orang lain lalu dia mengucapkan jazakallahu khairan kepada orang yang berbuat baik tersebut maka telah sampai pada pujian. 

‌Jadi kalimat yang afdhal diucapkan bagi yang berbuat baik kepada kita ialah "jazakallahu khairan" atau "jazakallahu anniy khairan". Ini telah sampai pada pujian dan ungkapan terimakasih karena anda telah menyandarkan balasan kepada Allah Ta'ala. Dan tidak diragukan lagi bahwa balasan Allah Ta'ala lebih baik daripada balasan anda.‌

3. diantara bentuk terimakasih kepada manusia ialah dengan memujinya. Jika orang lain berbuat baik kepada anda maka hendaknya anda memujinya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memuji sahabat-sahabatnya yang berbuat kebaikan dan memberikan gelaran seperti gelaran kepada Abu Ubaidah sebagai orang terpercaya dari ummat ini (aminu hadzihil ummah), Khalid bin Walid sebagai Pedang terhunus (saiful maslul). Karena pujian ini adalah suatu motivasi dan bentuk terimakasih.

4. ‌demikian juga bentuk terimakasih kepada manusia ialah perkataan yang baik, dengan mengatakan perkataan yang baik.

‌Latihlah diri anda untuk berterimakasih kepada orang yang berbuat baik kepada anda. Bahkan walaupun orang yang mengambilkan anda mushaf Qur'an misalnya, ucapkanlah "jazakallahu khairan". Apapun yang orang lain berikan maka latihlah diri anda untuk berterimakasih hingga anda menjadi orang yang pandai berterimakasih. Jika anda tahu berterimakasih maka anda orang yang bersyukur kepada Allah.

‌seorang muslim hendaknya bersungguh-sungguh dan optimis dalam mengungkapkan terimakasih kepada yang telah berbuat baik kepadanya.

‌adapun orang yang gemar mengingkari kebaikan manusia maka demikian juga halnya dengan Allah Ta'ala.

Ungkapan syukron atau terimakasih mungkin hanya secara budaya saja tetapi ungkapan jazakallahu khairan akan mendapatkan pahala.



Syarat-Syarat Sahnya Jual Beli dan Jual Beli Yang Diharamkan

Fiqh Muamalat

Syarat-syarat sahnya jual beli

  1. Saling ridho antara pemilik akad dari penjual dan pembeli.
  2. Pemilik akad adalah orang berakal
  3. Barang yang diperjualbelikan adalah barang yang mubah bukan barang haram
  4. Barang yang dijual adalah barang milik bukan barang orang lain kecuali dengan izin pemiliknya.
  5. Kedua belah pihak sebagai pemilik akad sanggup untuk memperoleh barang yang diperjualbelikan
  6. Barang yang beli diketahui oleh kedua belah pihak dengan melihat atau detail barang.

Jual beli yang diharamkan

  1. ‌Jual beli setelah adzan sholat jumat
  2. ‌jual beli mulabasah (misalnya; jika pembeli menyentuh barang maka kamu telah membeli), munabaza (jika pembeli mengajukan suatu barang kepada penjual maka si pembeli telah membeli), hasha (jika Ada sesuatu yang terjadi dengan barang ini maka engkau menanggung)
  3. ‌jual beli dalam masjid
  4. ‌jual beli barang yang sedang dalam proses jual beli saudaranya
  5. ‌jual beli inah: seseorang membeli dengan harga yang ditangguhkan namun dijual dengan harga sekarang lebih sedikit dari harga yang ditangguhkan.
Faidah-faidah dari pelajaran Fadhilatu Asy-Syaikh Dr. Saad Al Khatslan hafizhahullah

‌فقه المعاملات المالية الميسرة، د. عبدالرحمن بن حمود المطيري
‌تيسير فقه المعاملات، سماحة الشيخ العلامة د. عبدالله بن عبدالرحمن الجبرين

Friday, October 2, 2020

Takziah Itu Tanda Cinta

Mungkin sebagian orang memandang perihal takziah (hiburan) bagi yang tertimpa musibah ialah sebagai sesuatu yang remeh padahal ia merupakan suatu amalan yang mulia. 

Selain ia adalah taqarrub (pendekatan diri kepada Allah Ta'ala) dengan meneladani sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ia juga bagian dari memasukkan kegembiraan ke dalam hati kaum muslimin dan menghiburnya saat ditimpa musibah.

Apalagi jika yang tertimpa musibah ialah orang terdekat dari kita bahkan keluarga kita. Sungguhlah mengherankan jikalau sebagian tidak merespon mereka yang tertimpa musibah tersebut seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Apabila jarak yang jauh tidak dapat berkunjung, at least menanyakan kabar, mengirimkan pesan-pesan hiburan sebagai bentuk rasa kasih sayang dan tenggang rasa kita kepada mereka.

Asy-Syaikh Dr. Taisir Abu Haimid hafizhahullah menyatakan bahwa sebaiknya jika memberikan hiburan kepada yang tertimpa musibah ialah dengan mengirimkan pesan khusus kepada orang yang bersangkutan bahkan tidak cukup melalui group-group saja.

Diantara hikmah menghibur orang yang tertimpa musibah ialah menumbuhkan rasa kasih sayang diantara orang-orang beriman karena ia merasa diperhatikan dan diperdulikan oleh saudara seimannya.

Cinta dan kasih sayang selayaknya dibuktikan dengan perbuatan. Mencintai dan menyayangi seseorang akan terlihat dari rasa cinta dan empathy kepada apa-apa yang dicintai kekasih kita.

Dikala kesedihan melanda kita akan melihat siapa-siapa yang yang hanya bersama kita disaat-saat gembira. Dan ketika itulah kita dapat mengukur seberapa besar kadar kecintaan dan kasih sayang seseorang kepada kita.

Wallahu Al Musta'an.

Untuk melihat contoh ungkapan takziah silakan melayari: 

https://surau-kita.blogspot.com/2020/09/contoh-ungkapan-takziah.html

Friday, September 11, 2020

Senjata Ampuh Akhir Zaman

Senjata paling ampuh yang seyogyanya seseorang miliki di akhir zaman ini adalah ilmu, terkhusus lagi ilmu aqidah.

Ilmu akidah sangat diperlukan lebih dari keperluan akan makan dan minum... Terlebih lagi di akhir zaman ini, dimana sangat banyak  syubhat dan syahwat, kematian para ulama, lemahnya ilmu, kemunculan para ruus al juhhal (orang-orang yang berlagak pandai)...

Jalan keluarnya adalah:

Perbanyaklah berinteraksi dengan para ahli ilmu, ulama, ustadz yang mempunyai keilmuan yang cukup.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya hampir saja suatu zaman dimana orang-orang tidak tahu apa itu shalat, puasa, tidak tahu pula haji, zakat, sedekah dan qurban, tidak ada yang diketahui kecuali laa ilaha illallah saja..

Dalam sabda yang lain yang artinya sesungguhnya Allah Ta'ala tidak mengangkat ilmu secara sekaligus dari dada manusia melainkan diangkat sedikit demi sedikit dengan wafatnya para ulama sehingga tidak tersisa melainkan orang-orang yang dianggap ulama namun sebenarnya ruus al juhhal yang berfatwa sesat dan menyesatkan... 

Tidak diketahui darimana sumber pengambilan ilmunya tidak dari Al Qur'an tidak pula dari as Sunnah

Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang artinya

Tidak akan terjadi hari kiamat melainkan ilmu akan diangkat, kebodohan merajalela, khamar diminum, zina merebak.

Tuntutlah ilmu, belajarlah, berkomunikasi dengan para ahli ilmu, ajarkan ilmu ini kepada masyarakat....

Kebaikan selalu ada selama ummat diatas ilmu yang benar...

Semoga Allah Ta'ala mengaruniakan kepada kita kefahaman ilmu yang benar.

Monday, August 31, 2020

جهود الشيخ أبي زياد إيكو هاريانتو الإندونيسي رحمه الله في الدعوة إلى الله

إنا لله وإنا إليه راجعون

توفي أخونا  العزيز، الطالب الإندونيسي، الشيخ أبي زياد إيكو هاريانتو بالرياض ٤ محرم ١٤٤٢ ه  بسبب مرض كورونا، طالب بمرحلة الدكتورة  تخصص الفقه بجامعة الإمام محمد بن سعود الإسلامية. كان قد انتهى من رسالته، وسلمها للمناقشة.

هو من أحد الدعاة  المعروف ذو الأخلاق العالية في إندونيسيا. من ضمن اهتمام الشيخ إيكو هاريانتو - رحمه الله - بالدعوة إلى الله وحرصه على نشرها داخل المملكة العربية السعودية وفي بلده إندونيسيا؛ فقد كان يحرص على الدعوة في المكتبة الجاليات الإندونيسين في المملكة. وقد أعطت هذه الجهود منه ثمارًا طيبة: في الترغيب في الإسلام وتوعية عمال الإندونيسين في الرياض وألقى المحاضرات لهم، وقد قام بترجمة كثير من الكتيبات إلى اللغة إندونيسية.
 
قدر الله وما شاء فعل، قبل سنتين تقريبًا توفيت زوجته رحمها الله رحمة واسعة وغفر الله لها في الرياض في ولادتها. والأخ توفي اليوم بالسبب الوباء كورونا.
رحمه الله رحمة واسعة وغفر الله له واسكنه فسيح جناته. 
نسأل الله أن يجعل قبره روضة من رياض الجنة ويجعله من الشهداء .
ونسأل الله أن يرزق أهله الصبر والسلوان.

أبو عبدالرحمن قيصر الدوري 

Saturday, August 29, 2020

معرفة الكتاب "التعليقات البازية على زاد المعاد لابن القيم الجوزية رحمه الله"

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات والصلاة والسلام على من لا نبي بعده.

وبعد،

فإن من دواعي سروري المشاركة في الدرس الممتع والمميز على وهو التعليقات البازية على زاد المعاد لابن قيم الجوزية لمدة ٦ سنوات منذ بدايتهوبتوفيق من الله ثم بجهود شيخنا الفاضل دتيسير أبو حيمد -اطال الله عمره في الصحة والعافية والبركةتمكنت من فهم فوائد مهمةفيالجواهر السيرة النبوية واستفدت كثيراً ولله الحمد،  وأسال الله أن يجزي شيخنا حفظه الله على درسه وكذالك تفريغه للتعليقات سماحةالشيخالعلامة الإمام عبدالعزيز بن باز رحمه الله وأن يجعل كل الجهود المبذولة في ميزان حسناته.


إضافة على ذالك قد قام شيخنا بإصدار التفريغ الصوتي المسمى ب التعليقات البازية على زاد المعاد لابن قيم الجوزيةوهذا الكتاب لهميزةخاصة لأن شيخنا -سعادة الدكتور تيسير أبو حيمد حفظه الله ورعاهينقل التعليقات شيخه رحمه الله حرفا حرفاومن الممتع أن نذكرهنا أنمن خلال درسه كان شيخنا وفقه الله يحب أن يضيف جواهر سيرة حياة سماحة الشيخ الإمام ابن باز رحمه الله وكيف كان التطبيقالسنةالنبوية في حياته يوميا.


وإن شاء الله سأقوم بنقل هذا العلم المبارك بلغة قومي يعني لأبناء بلديوبناء على ذلك  فإنه من المعلوم عند كل أحد أن العلومالشرعيةمتفاوتة في الفضل، فإنها وإن كانت جميعها فاضلة -إلا أن بعضها أفضل من بعض، وبعضها أشد أهمية من بعض فإذا تقرر هذا؛فإن علمالسيرة النبوية هو من أهم العلوم وأشرفها؛ إذا به يعرف العبد كيف حياة حبيبه المصطفى وكيف يتبعه صلى الله عليه وسلم في كلحياتهاليومية فيكون عبدا أثريا كما قال تعالى (قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله) ( وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنهفانتهوا). 


و أسأل الله عز وجل ان يجعله في ميزان حسناته ويرفع به درجاته.


بقلم الأخ الطالب قيصر الدوري



Tuesday, August 18, 2020

Mengenal Kitab "At-taliqat Al-Baaziah Ala Zaadil Ma'ad Li Ibni Qoyyim Al Jauziah"

 #syakhshiatuna #kitabuna



Segala puji bagi Allah Ta'ala yang menyempurnakan kebaikan.

Sa'adatu Adduktur Taisir Abu Haimid hafizhahullah ta'ala jazahumullahu khairan.

Beliau adalah diantara murid Allamah Imam Ibnu Baz rahimahullah yang sangat perhatian kepada mahasiswa asing, saat ini sedang menjabat sebagai associate professor dalam bidang hadits di Kulliah Tarbiyah, King Saud University.

Beliau seringkali menceritakan tentang kehidupan sehari-hari samahatu Asy-Syaikh Al-Allamah Imam Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah. Mantan Mufti Kerajaan Arab Saudi. Beliau juga memiliki kedekatan hubungan dengan para murid senior Asy-Syaikh di kota Riyadh. Sehingga maklumat mengenai guru beliau sangat lengkap.

Dr.Taisir Abu Haimid waffaqahullah mentalqinkan kepada mahasiswa asing ta'liqat (komentar) Al-Allamah Imam Ibnu Baz rahimahullah terhadap kitab Zaad Al Ma'ad karya Imam Ibnu Al Qoyyim Al Jauziah rahimahullah di Masjid Sakan King Saud University secara manqul dari Al Allamah Imam Ibnu Baz rahimahullah selama 6 tahun.

Metode beliau dalam menyampaikan dars ialah memberikan penjelasan terhadap ibarat-ibarat Imam Ibnu Baz disertai riwayat tentang sirah kehidupan beliau rahimahullah. Hal yang sangat menarik di majelis beliau tersebut karena serasa bermajelis bersama dengan Sang Imam.

Alhamdulillah atas taufik dari Allah Subhanahu WaTa'ala usaha beliau akhirnya dibukukan dengan judul "at-taliqat al-baaziah ala zaadil ma'ad li ibni qoyyim al jauziah".

Kitab ini adalah apa yang beliau hafizhahullah dengarkan dari guru beliau lalu dicatat, direkam kemudian ditalqinkan kepada para mahasiswa.

Alhamdulillah kini telah diterbitkan oleh Pusat Kajian Sirah Nabawiah Eng. Abdul Muhsin bin Muhammad Addurais bekerjasama dengan Yayasan Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz.


Thursday, August 13, 2020

Beriman Kepada Ayat-Ayat Mutasyabihat Serta Peranan Akal Dalam Memahaminya


Di dalam Al Qur'an ada terdapat ayat-ayat yang muhkam yaitu ayat-ayat yang konteksnya tegas mudah Dan langsung difahami namun pada sisi lain ada juga ayat-ayat yang mengandung kemungkinan dan tidak diketahui oleh kecuali Allah Ta'ala saja.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam surat Ali Imran ayat 7:

هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ مِنْهُ ءَايَٰتٌ مُّحْكَمَٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَٰبِهَٰتٌ ۖ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَٰبَهَ مِنْهُ ٱبْتِغَآءَ ٱلْفِتْنَةِ وَٱبْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُۥٓ إِلَّا ٱللَّهُ ۗ وَٱلرَّٰسِخُونَ فِى ٱلْعِلْمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ 

Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Adapun makna (المتشابه) menurut tafsir Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair yakni ayat yang ada kemungkinan untuk diubah, diganti, atau ditakwilkan dari makna yang sebenarnya. Dan ayat yang mempunyai makna yang tersembunyi, tidak jelas, menimbulkan kemungkinan-kemingkinan, atau terdapat keraguan menjadikan ayat ini termasuk dalam ayat mutasyabih.

Dalam tafsir karimirrahman disebutkan bahwa Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membacakan ayat di atas, Dan bersabda,

فَإِذَا رَأَيْتُمُ الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَأولَئِكَ الَّذِيْنَ سَمَّى اللهُ فَاحْذَرُوْهًمْ 

"Apabila kalian melihat orang-orang yang mencari ayat-ayat mutasyabihat, mereka itulah orang-orang yang disebut Allah, maka berhati-hatilah."

Jumhur ahli tafsir mewaqfkan sampai ayat ini, namun yang lain menyambung dengan kata-kata "wa raasikhuun…dst." Kedua-duanya masih mengandung kemungkinan benar, jika maksud "ta'wil" di sini adalah mengetahui hakikatnya, maka yang benar adalah waqf sampai "illallah", karena yang mengetahui hakikatnya adalah Allah saja. 

Misalnya hakikat sifat Allah, hakikat sifat-sifat yang terjadi pada hari akhir dsb. Hal ini, tidak ada yang mengetahuinya selain Allah, tidak boleh bagi seseorang memberanikan diri mengkaifiyatkannya. Oleh karena itu, Imam Malik rahimahullah pernah ditanya tentang firman Alllah "Ar Rahmaanu 'alal 'arsyis tawaa" (Allah bersemayam di atas 'Arsy) bagaimana bersemayam-Nya?" Maka ia menjawab, "Bersemayam adalah kata yang sudah diketahui, bagaimananya adalah majhul (tidak diketahui), mengimaninya wajib dan menanyakannya bid'ah." Demikianlah yang harus dikatakan dalam ayat-ayat sifat, yakni bahwa sifat tersebut diketahui, namun kaifiyatnya majhul. Orang-orang yang ilmunya mendalam, mengimaninya dan menyerahkan hakikatnya kepada Allah.

Dimana kedudukan akal?

Allah Ta'ala menutup ayat ini dengan mengatakan:

وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. Dengan kata lain hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat memahami dan mengerti maknanya secara benar.

Jadi, ada saatnya akal yang terbatas wajib tunduk terhadap wahyu karena akal tidak dipakai untuk mendudukan wahyu yang mutasyabihat.

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Yakni kaidahnya adalah mengimani dan menerima serta patuh terhadap nash-nash baik yang sudah dijangkau akal maupun yang belum dijangkau disebabkan oleh keterbatasan pemahaman dan ilmu kita diatas ilmu Allah Ta'ala Yang Maha Luas.

وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

Kami dengar dan kami taat".

(Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali"

Dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar mengatakan:

...وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ 

Ummat ini adalah ummat yang mengikuti perintah, maka ketika Alllah datangkan kepadanya akal sehat yang menunjukkan kepada kebenaran Rasul-Nya dan kebenaran kitab-Nya, maka sesungguhnya ummat ini tidak akan membantah dalil-dalil yang didatangkan kepada mereka dengan akal yang mereka punya, justru mereka akan mendengarnya dan taat kepadanya.

 ...غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ.

 Ketika mereka mengetahui bahwa mereka belum mencapai tingkatan keimanan yang sebenarnya dengan ketaatan dan kepatuhan mereka, mereka kemudian memohon kepada tuhannya ampunan yang merupakan itulah tujuan utama dari kebahagiaan dan akhir dari kesempurnaanya, karena sesugguhnya tujuan seorang mukmin adalah ampunan dari Allah ta'ala.

Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita termasuk orang-orang mukmin yang mengimani dan mematuhi ayat-ayat Allah Ta'ala baik yang muhkamat maupun yang mutasyabihat.

Friday, August 7, 2020

Kelemahan Islamic Studies Di Perguruan Tinggi Indonesia


Tradisi salaf dan khalaf ditinjau dari suatu aspek memiliki perbedaan prinsipil dalam kajian ilmu.  Para salaf dan pengikutnya mengkaji ilmu untuk diamalkan sehingga berkah ilmunya, melahirkan ubudiyah, kekhusyukan, ketenangan jiwa dan dakwah illallah serta dipahami dengan mudah orang awam dan dikaji oleh para akademisi. 

Sementara orang-orang belakangan/khalaf ilmu kebanyakan dikaji untuk keperluan akademik dan perbualan retorika yang kelihatannya indah tetapi kaum terpelajar saja yang dapat mencernanya. Dibicarakan di mimbar-mimbar dengan gaya bahasa yang sangat tinggi. Sehingga pendengar orang awam tidak faham.

Berbicara tentang tantangan pendidikan tinggi di Indonesia wabilkhushus Kajian Ilmu-Ilmu keislaman bukan berarti menafikkan keunggulan pendidikan studi Islam di perguruan tinggi Indonesia maka ada diantara kelemahan pendidikan di Indonesia ditinjau dari beberapa aspek:

  1. Kebanyakan melahirkan wawasan dan retorika perbualan ilmu saja tidak melahirkan amal shalih dan dakwah.
  2. Kelemahan penguasaan bahasa asing; tidak Arab tidak juga English
  3. Muatan kurikulum terlalu general tidak specific hanya memahami teori-teori umum dari satu bab permasalahan pada berbagai bidang disiplin ilmu sehingga alumni tidak terlalu mumpuni di bidangnya namun seolah-olah mengetahui semua rumpun ilmunya
  4. Pengakuan ijazah kurang terlalu diakui di dunia Timur Tengah kurang juga di dunia Barat
  5. Pergaulan international mahasiswa yg sangat minim sehingga "kurang" pemahaman lintas budaya
  6. Masih banyak kasus pendidikan kalau biaya sendiri tanpa beasiswa akan habis-habisan pengeluaran uang karena semua sangat seremonial... Apalagi program doktoral... Semua biaya di tanggung mahasiswa... Baik tiket, akomodasi dan konsumsi penguji... Termasuk konsumsi seremonial... Belum wisuda nya.. Intinya pendidikan di Indonesia lebih mengarah kepada orang berada sj yg pas-pasan sgt kesulitan. Kebanyakan rakyat Indonesia ke luar negeri karena memburu beasiswa... Lagipula di luar negeri ada besar peluang beasiswa sedangkan di Indonesia amat jarang. Sebagai contoh kesederhanaan urusan kuliah di luar negeri; kebanyakan ijazah tidak ditandatangani rektor kampus seperti di Indonesia tetapi dekan bagian registration dan penerimaan mahasiswa saja. Penyerahan ijazah juga sangat simple seperti mengambil sertifikat pelatihan saja kalau di Indonesia.
  7. Kekurangan point 6 melahirkan paradigma feodalisme dalam pendidikan dan masyarakat... Karena terlalu banyak ritual akademik yg dihadapi maka di masyarakat ingin diletakkan pada stratifikasi sosial tinggi... Ketika pemilik strata akademik yang lebih tinggi di kritik dari level pendidikan lebih rendah darinya maka ia akan mengatakan anda siapa? Saya ini doktor dll...
  8. Studi pascasarjana di Indonesia dalam Islamic Studies sgt kurang mendorong publikasi ilmiah... 
  9. Paradigm masyarakat yang lebih mengutamakan dan menonjolkan ijazah luar negeri daripada ijazah dalam negeri
  10. Kajian Ilmu-Ilmu keislaman pada Perguruan tinggi Indonesia kehilangan ciri khas jati diri dan tradisi keilmuan yang asli dan original sehingga tidak menghasilkan output yang kapabel dalam keilmuannya. Misalnya tentang lemahnya penguasaan Al Qur'an, Al-Hadits literature ulama klasik baik secara umum maupun yang specific pada ulama mazhab. 
Kelemahan-kelemahan ini harus dibenahi dalam rangka mewujudkan kualitas dan daya saing global. Kalau tidak di diagnosis dengan tepat kelemahan-kelemahan diatas maka  jurusan tersebut tidak diminati dan kurang laku di pasar akademik baik bagi konsumen lokal maupun di peringkat international yang mana sulit mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kiblat pendidikan Islam dunia.

Jikalau pusat ilmu dan peradaban Islam didirikan untuk tujuan meninggikan kalimat Allah Ta'ala yang Maha Tinggi maka Allah Ta'ala sendiri yang akan menolong namun sebaliknya jikalau hanya untuk mengalihkan konsentrasi masyarakat ilmiah dari ilmu dan peradaban yang sudah ada dan kokoh maka apapun yang tujuannya keridhaan manusia maka tidak akan bertahan lama.

Saya Tidak Tahu


Ulama sekelas Imam Malik biasa mengatakan saya tidak tahu ... Atau ungkapan yang senada; wallahu a'lam.. Dan banyak sekali contoh para ulama yang biasa menjawab saya tidak tahu...

Para ulama senantiasa berwasiat bahwa latihlah lisan kalian mengatakan saya tidak tahu.

Mengatakan saya tidak tahu atau wallahu a'lam bukanlah suatu aib yang tercela bahkan lebih selamat dunia akhirat. Di dunia tidak malu dan dipermalukan karena berlagak pandai adapun di akhirat akan mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan tanpa dasar ilmu.

Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menerima dan menunggu wahyu untuk menyampaikan ilmu.

Mengatakan saya tidak tahu atau wallahu a'lam jika tidak tahu adalah separuh ilmu dan sudah menjadi tradisi para ulama.

Orang yang tidak mau mengatakan saya tidak tahu/wallahu a'lam ketika tidak tahu diantara tanda-tanda kesombongan intelektual dan kesoktahuan dalam dunia ilmu pengetahuan.

Boleh jadi suatu ilmu itu diketahui si fulan dan si allan tidak tahu, bahkan hal itu terjadi di generasi emas ummat Islam. Ada hadits yang diketahui oleh Abu Hurairah radhiallahu anhu namun tidak diketahui oleh Umar bin khattab radhiallahu anhu misalnya atau sebaliknya. Dan contoh-contoh lain yg semisal.

Allah Ta'ala tidak menghendaki ada diantara hamba-Nya yg mengetahui segala sesuatu. Karena Allah Ta'ala saja yang Maha Mengetahui.

Allah Ta'ala berfirman;

وَفَوْقَ كُلِّ ذِى عِلْمٍ عَلِيمٌ

dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.

Hal ini bermakna bahwa di atas semua yang alim itu ada yang paling alim dan paling tinggi derajatnya sampai puncak keilmuan mutlak sampai menuju Allah Ta'ala.

Wallahu a'lam

Thursday, July 30, 2020

Apakah Hadits Larangan Minum Seperti Unta Adalah Dhoif?

Apakah Hadits Larangan Minum Seperti Unta Adalah Dhoif?

Syaikh Musthofa Al Adawi hafizhahullah dari kalangan mu'ashir menganggapnya dhoif walaupun beliau mengatakan para fuqaha yang lain memiliki syawahid terhadap hadits ini.

Namun sebagai faidah tambahan, ada hadits senada dengan ini terdapat dalam shahih Bukhari hanyasaja tidak ada lafaz janganlah kalian minum sebagaimana minumnya unta, lafaz nya begini:
إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ ،
“jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah bernafas di dalam bejana"

Masih di kitab Riyadhushholihin disebutkan juga hadits muttafaqqun alaihi bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bernafas 3 kali ketika minum. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan yaitu bernafas di luar bejana .

Wallahu a'lam

Semoga Allah Ta'ala mengajarkan kepada kita ilmu yang bermanfaat.

Keutamaan Hari Arafah Bagi Yang Tidak Berhaji


Apakah #berdoa_di_hari_arafah adalah suatu keutamaan yang dapat diamalkan juga bagi yang tidak menunaikan ibadah haji?

Ibadah wukuf di Arafah bagi para jamaah haji pada hakikatnya berkumpul dua keutamaan yang agung yaitu #kemuliaan_tempat dan #kemuliaan_waktu.

Di hari yang mulia ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala paling banyak membebaskan manusia dari neraka. Aisyah radhiyallahu anha meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 1348]

Walakin, apakah berlaku juga bagi yang tidak berhaji?
Sebagian ulama memandang bahwa keutamaan #hari_arafah bukan hanya untuk para #jamaah_haji saja berdasarkan keumuman hadits:

أفضل الدعاء دعاء يوم عرفة
رواه مالك في "الموطأ" ( 500 ) وحسَّنه الألباني في " صحيح الجامع " ( 1102 )

Sebaik-baik doa ialah pada hari Arafah.
(HR. Malik dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami')

Dalam hadits Tirmidzi yang dishohihkan oleh Al-Albani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.”

Apakah boleh datang ke Masjid untuk berdoa pada hari Arafah?

Berkumpul di masjid untuk berdoa, berdzikir pada hari #arafah tidak ada keterangan langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Oleh karena itu Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah tidak mengamalkannya, namun beliau memberikan keringanan dan tidak melarang untuk melakukannya berdasarkan beberapa perbuatan sahabat seperti Ibnu Abbas, Amru bin Huraits radhiallahu anhum.

Kapan waktu yang baik untuk berdoa di hari Arafah?

Waktu yang mustajab untuk berdoa di hari Arafah ditandai dengan masuknya waktu wukuf yaitu dari masuknya sholat dhuhur hingga terbenamnya matahari atau masuknya sholat magrib. Maka selayaknya kita memaksimalkan berdoa dan berdzikir pada waktu-waktu tersebut.

Semoga Allah Ta'ala memberikan taufik-Nya kepada kita semuanya. Dan semoga pada hari yang mulia ini kita termasuk orang-orang yang dibebaskan dari api neraka.

Sumber rujukan:
Dikumpulkan secara ringkas dari berberapa fatwa dan fawaid ilmiah karya para ulama.


Sunday, July 26, 2020

Keteladanan Yang Mengagumkan Dari Seorang Imam Ibnu Baz Rahimahullah Dalam Dakwah dan Akhlak

Kalau kita membaca biografi dan mendengarkan penuturan murid para masyaikh imam dakwah di Arab Saudi seperti Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahumallah dari sisi akhlak dalam berinteraksi dengan manusia maka kita akan terheran-heran penuh takjub dan kagum dengan kemuliaan akhlak para masyaikh yang dikenali sebagai Imam dakwah salafiyah abad ini.

Diceritakan oleh Syaikh Abdurrahim Al-Hindi; Suatu ketika syaikh Ibnu Baz rahimahullah didatangi oleh seorang penuntut ilmu yang penuh rasa ghirah menceritakan kepada Syaikh Ibnu Baz rahimahullah bahwa disuatu negeri kafir ada sekumpulan kaum muslimin yang jarang mendirikan shalat dan suka meminum khamar, apa pendapat mu wahai syaikh? Lalu syaikh mengatakan "alhamdulillah mereka adalah muslim dan mereka butuh dakwah". Lalu penanya seolah kurang menerima jawaban syaikh lalu berkata mereka minum khamar syaikh! Lalu syaikh menjawab mereka masih muslim. Sementara kita tahu bahwa syaikh Ibnu Baz rahimahullah sangat tegas bagi orang-orang yg meninggalkan sholat dan pelaku maksiat namun mauqif kelembutan beliau sangat hikmah dan bijaksana melihat keadaan yg berlaku di suatu tempat.
Semoga Allah Ta'ala merahmati dan mengampuni mereka para ulama kaum muslimin.

Alhamdulillah di kota Riyadh mayoritas para masyaikh itu adalah murid-murid Syaikh Ibnu Baz rahimahullah, mereka selalu menceritakan tentang riwayat dan keseharian mereka bersama Syaikh Ibnu Baz rahimahullah.
Termasuk kami pernah medengarkan kisah langsung dari murid asy-syaikh yang bernama syaikh Muhammad Al Khudhoir hafizhahullah diantaranya ialah kisah tentang jasa dan peran syaikh Ibnu Baz dalam menyelamatkan nyawa Najmudddin Erbakan yang oleh rezim sekuler Turki di zamannya ketika itu mem-punish beliau dengan hukuman mati.
Jadi boleh dikata bahwa ada peran tidak langsung Syaikh Ibnu Baz rahimahullah dalam muncul nya Erdogan dalam kancah politik Turki mewakili Islamis sebagai seorang penerus dari dakwah Erbakan.

Juga ada kisah tentang peranan syaikh Bin Baz rahimahullah dalam menyelamatkan nyawa para dai di Somalia yang hampir di hukum mati oleh pemerintah Somalia ketika itu, Surat menyurat syaikh kepada pemimpin Iran dan ajakan untuk mengikuti jalan ahlusunnah waljamaah, dakwah kepada pemimpin non muslim untuk masuk Islam dll... Subhanallah... Rahimahullah Asy-Syaikh.

Termasuk kebijakan beliau rahimahullah ketika menjabat rektor Madinah untuk merangkul para masyaikh ulama asyairah dari berbagai belahan dunia untuk bergabung di jamiah Islamiyah padahal kita ketahui bahwa pendirian beliau dalam masalah Aqidah sangat tegas terhadap asyairah dan sangat teguh dengan akidah salafiyah.

Semoga Allah Ta'ala merahmati dan mengampuni beliau dan melapangkan kuburnya serta kita diberikan taufk untuk mengambil qudwah dari mereka.

Riyadh, KSA
Di Musim Panas 5 Dzulhijjah 1441 H
Di masa-masa wabah COVID-19 yang sudah tidak lockdown

Tuesday, July 21, 2020

Reposisi Makna Istilah Islam Washathiah

Istilah Islam Wasithiyah dimanfaatkan oleh sebagian orang-orang yg menghendaki jauhnya agama termasuk sekuleris dari kehidupan muslim atau dengan bahasa yang kelihatannya santun "Islam Moderat". Padahal sebenarnya ia adalah sebagaimana kata pepatah "Kalimatul haq yurodu biha al bathil" 
Yang artinya: 
Perkataan yang  benar namun yang diinginkan kebatilan.

Mirip  dengani seruan "tamadzhub" (ajakan bermazhab) yangayang ini yg gencar digaungkan oleh sebagian orang.

Salah seorang syaikh lebih out of the box menganalisis permasalahan ini, Syaikh Abdurrohman Al Mahmud hafizhahullah mantan anggota haiah kibar ulama Arab Saudi  mengatakan bahwa seruan tamadzhub sebenarnya ada motif lain agar nampak dengan bahasa dan kemasan yang lebih halus yaitu mengajak kembali pada pemahaman madzhab dalam furu' fiqhiyah namun pada hakikatnya mereka menginginkan agar dalam masalah ushul aqidah juga dikembalikan kepada ulama-ulama mazhab yang dalam hal ini ada yg keluar dari ushul aqidah salafiah. Dalam artian bahwa seruan tamadzhub adalah sebagian usaha orang-orang untuk menahan shohwah dakwah salafiyah yang terus bergulir. 
Shohwah dakwah salafiyah ialah dakwah yang mengajak kaum muslimin agar tidak terjatuh dalam kungkungan fanatik sempit dalam bermazhab namun bukan berarti meninggalkan madzhab sama sekali yaitu dengan menumbuhkan kecintaan kepada dalil-dalil Al Qur'an dan As-Sunnah bermazhab.

Meskipun beliau mengatakan bahwa tidak diragukan lagi bahwasanya bermazhab dalam masalah fiqh bukan suatu hal yang tercela bahkan sangat penting akan tetapi dalam masalah aqidah harus dikembalikan kepada para salaf dan aqidah para imam 4.

Islam Washathiah atau Islam Pertengahan yang akhir-akhir ini sering disebut sebagai Islam moderat,

Ianya adalah suatu kalimat quraniyah
Washathiah dalam Al Qur'an Allah Ta'ala telah sebutken di surah Al Baqarah
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang "pertengahan" (adil) (Al Baqarah ayat 143)

Dalam kitab Aisarut Tafasir karya Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi rahimahullah dikatakan bahwa Umat Islam dijadikan sebagai umat pertengahan (washathiah), yakni umat yang adil dan umat pilihan;

karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat dan akan bersaksi di akhirat bahwa para rasul telah menyampaikan risalah kepada kaumnya, 

sebagaimana Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam akan menjadi saksi terhadap umatnya, bahwa Beliau telah menyampaikan riasalahnya. Umat Islam adalah umat pertengahan, mereka pertengahan dalam masalah agama antara orang-orang yang ghuluw (berlebihan) dan orang-orang yang meremehkan. 

Contoh pertengahan/washathiah umat Islam adalah mereka tidak seperti orang-orang Nasrani yang berlebihan kepada nabi mereka sampai menuhankannya, dan tidak seperti orang-orang Yahudi yang bersikap kasar kepada nabi-nabi mereka. 

Umat Islam beriman kepada semua nabi dan tidak membeda-bedakannya dalam beriman.
Sementara dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir dikatakan bahwa kemajuan hakikatnya menjadi keistimewaan bagi orang-orang yang berpegang teguh pada ajaran islam, dan keterbelakangan adalah keburukan bagi mereka yang berpaling dari islam, karena dalam lanjutan ayat ini Allah Ta'ala mengatakan:
{ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ }
sesungguhnya ini adalah bukti keterbelakangan dari petunjuk, karena barangsiapa yang membelot dari ajaran Rasulullah hakikatnya dia tidak melihat apa yang terjadi dibelakangnya;
 
dan barangsiapa yang mengatakan kepada 
orang-orang yang berpegang teguh dengan kitab Allah dan Rasul-Nya bahwa mereka adalah orang yang terbelakang, maka kita katakan kepada mereka : kamu lah sesungguhnya orang orang yang terbelakang itu.

Wallahu a'lam.

Semoga Allah Ta'ala senantiasa mengistiqomahkan kita semua diatas Islam yang washathiah dan As-Sunnah.

Friday, July 3, 2020

Kitab Adduror Assaniah Dan Tuduhan Pengkafiran dan Penghalalan Darah Kaum Muslimin

Sebagian orang berhujjah bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah sebagai pengusung akidah takfiri sebagaimana termuat dalam kitab adduror assaniah?


Jawaban:
Pembahasan dalam Adduror Assaniah adalah pembahasan yang berat tidak bisa langsung disederhanakan dan disimpulkan sebatas dari kitab itu saja bahkan sebenarnya adduror assaniah tidak tepat untuk para pemula (mubtadiin).

Kitab adduror assaniah terdiri dari beberapa jilid, tidak dapat disimpulkan tanpa mengumpulkan semua mauqif Syaikh muhammad bin abdul wahab dalam semua tulisan dan risalah beliau. Bahkan sebagian ulama memandang perlu ada semacam madkhal (pengantar) terhadap kitab adduror assaniah supaya dapat dipahami dengan baik substansi pembahasannya sebagaimana kitab Sahih Al Bukhari atau Fathul Bari sebelum jauh membaca dan memahaminya lebih dalam maka sangat dianjurkan keapa qari agar membaca terlebih dahulu al madkhal ila fathilbari atau shahih Al Bukhari misalnya.

Adduror assaniah, secara historicalnya, adalah suatu kumpulan surat², fatwa², nasihat² dari beberapa ulama yang ditujukan kepada para penguasa, yang mana juga berisi tentang adab, fiqh dst.

Karena ia adalah kebanyakannya berupa korespondensi, maka  selayaknya bagi kita untuk memahami konteks pembicaraan penulis dengan benar, waktu penulisan, gaya bahasa orang yang hidup di zaman itu, siyak tarikh pada setiap khitobnya serta surat-surat beliau yang belum dibukukan.

Secara singkat komentar Syaikh Muhammad Assaidi hafizhahullah;

4 marhalah zamaniyah yg perlu diketahui terkait dengan penulisan adduror assaniah;

  1. Tempat penulisan adduror assaniah adalah jazirah Arabia ketika itu yang sangat dipenuhi dg kesyirikan dan masyarakat yang benar-benar jauh dari agama
  2. Pengetahuan orang² tentang agama di waktu itu dan penubuhan serta ekspansi Kerajaan Arab Saudi
  3. Perlawanan terhadap dakwah dan Kerajaan Arab saudi ketika itu
  4. Reaksi terhadap perlawanan kepada dakwah dan perluasan negara sampai pendirian Kerajaan Arab Saudi III

Mengapa sebagian orang-orang beralasan bahwa adduror assaniah adalah kitab yang berisi pengkafiran terhadap kaum muslimin?

Selain pembaca yang bersikap pertengahan dan adil menyikapi kitab ini, pembaca kitab ini juga terbagi pada dua qutub eksrim:
  • 1. Golongan Takfiri (orang yang gemar mengkafirkan umat Islam)
  • 2. Pembenci dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
Kedua-dua kubu ini sudah membangun mindset berpikir mereka sebelum membaca dan menelaah lebih jauh kitab adduror assaniah sehingga mereka mencoba memberikan interpretasi terhadap perkataan yang samar-samar dalam kitab ini padahal belum membaca secara komprehensif seluruh tulisan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Lagi pula dalam adduror assaniah adalah surat menyurat yang belum dibukukan semuanya sehingga mengambil kesimpulan sementara dari kitab ini saja sebagai representasi pemikiran syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah tergesa-gesa.

Sebagai pendekatan contoh disini; Ketika Imam Ahmad, Imam Malik dan Imam Ibnu Taimiah jika dibaca satu potongan perkataan beliau saja tanpa mengetahui siapa mereka, apa maksud penulis nya maka akan melahirkan distorsi dan tuduhan tidak berdalil kepada mereka.

Semoga Allah Ta'ala merahmati para ulama dan mengaruniakan kita sikap adil dan bijaksana dalam menyikapi setiap permasalahan.