Friday, August 7, 2020

Saya Tidak Tahu


Ulama sekelas Imam Malik biasa mengatakan saya tidak tahu ... Atau ungkapan yang senada; wallahu a'lam.. Dan banyak sekali contoh para ulama yang biasa menjawab saya tidak tahu...

Para ulama senantiasa berwasiat bahwa latihlah lisan kalian mengatakan saya tidak tahu.

Mengatakan saya tidak tahu atau wallahu a'lam bukanlah suatu aib yang tercela bahkan lebih selamat dunia akhirat. Di dunia tidak malu dan dipermalukan karena berlagak pandai adapun di akhirat akan mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan tanpa dasar ilmu.

Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menerima dan menunggu wahyu untuk menyampaikan ilmu.

Mengatakan saya tidak tahu atau wallahu a'lam jika tidak tahu adalah separuh ilmu dan sudah menjadi tradisi para ulama.

Orang yang tidak mau mengatakan saya tidak tahu/wallahu a'lam ketika tidak tahu diantara tanda-tanda kesombongan intelektual dan kesoktahuan dalam dunia ilmu pengetahuan.

Boleh jadi suatu ilmu itu diketahui si fulan dan si allan tidak tahu, bahkan hal itu terjadi di generasi emas ummat Islam. Ada hadits yang diketahui oleh Abu Hurairah radhiallahu anhu namun tidak diketahui oleh Umar bin khattab radhiallahu anhu misalnya atau sebaliknya. Dan contoh-contoh lain yg semisal.

Allah Ta'ala tidak menghendaki ada diantara hamba-Nya yg mengetahui segala sesuatu. Karena Allah Ta'ala saja yang Maha Mengetahui.

Allah Ta'ala berfirman;

وَفَوْقَ كُلِّ ذِى عِلْمٍ عَلِيمٌ

dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.

Hal ini bermakna bahwa di atas semua yang alim itu ada yang paling alim dan paling tinggi derajatnya sampai puncak keilmuan mutlak sampai menuju Allah Ta'ala.

Wallahu a'lam

No comments:

Post a Comment