Wednesday, December 18, 2019

Tentang Prediksi Kapan Terjadinya Hari Kiamat

Disampaikan pada Tausiah Ba’da Subuh di Masjid Al Muhsinin, Pare, Kediri 
20 04 1441 H / 18 12 2019 M

Diantara yang wajib kita ketahui dengan benar dalam syariat agama ini ialah rukun iman yang kelima yaitu beriman kepada hari akhir. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadits yang masyhur ketika Jibril datang kepada beliau bertanya apakah yang dimaksud dengan iman? Lalu beliau menjawab;
الإيمان أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر والقدر خيره وشره 
Iman ialah beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya rasul-rasulNya, hari akhir dan takdir baik dan buruk.

Pembahasan tentang hari kiamat adalah suatu pembahasan yang mengundang rasa penasaran dan tanda tanya pada kebanyakan orang. Kapankah hari kiamat itu terjadi? Dan bagaimana karakteristik dan keadaannya?

Namun perlu dipahami bahwa ilmu tentang hari kiamat adalah ilmu ghaib yang tidak diketahui melainkan wahyu yang datang dari Allah subhanahu wata’ala dan hadits-hadits dari Rasulullah shalllallahu alaihi wasallam.

Allah Ta'ala berfirman

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا [الأحزاب : 63]

( 63 )   Manusia bertanya kepadamu tentang hari kiamat. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya.

Demikian pula firmanNya
إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; 

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَكَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ [الأعراف : 187]
(187)   Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Kapankah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا [النازعات : 42]
(42)   (Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya

فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَاهَا [النازعات : 43]
(43)   Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?

إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَاهَا [النازعات : 44]
(44)   Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).

إِنَّمَا أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَاهَا [النازعات : 45]
(45)   Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit)

Seorang sahabat mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kapan terjadinya hari kiamat lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab apakah yang telah kamu persiapkan untuknya?

Dalam hadits Jibril juga disebutkan bahwa Jibril bertanya kepada beliau kapan terjadinya hari kiamat lalu beliau menjawab orang yang bertanya tentangnya lebih tahu daripada penanya. Lalu Jibril menanyakan tanda-tandanya. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab:
  1. Ketika seorang budak (hamba) melahirkan tuannya
  2. Manusia berpakaian tetapi telanjang
  3. Manusia berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan
Dari Hadits ini disimpulkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saja tidak berani berkata-kata tanpa ilmu yang dalam hal ini wahyu yang diturunkan kepada beliau. Beliau shallallahu alaihi wasallam dalam masalah hari kiamat seluruhnya menyebutkan Hadits-Hadits tentang tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat. Tidak pernah beliau menetapkan secara pasti pada tahun sekian kecuali beliau shallallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada hari Jumat.

Ada golongan yang mendustakan hari kiamat yaitu dimulai dari musyrikin Qurays hingga mempunyai pengikut hingga saat ini. Dan ada golongan yang berlebih-lebihan menyikapi hari kiamat sampai mencari-cari secara detail tanda-tanda hari kiamat. Misalnya berusaha mencari pulau tempat tinggalnya dajjal, dll. Namun sikap yang benar ialah mengimani ayat-ayat dan hadits-hadits yang datang dari Al Quran dan Al Hadits adapun yang tidak diketahui maka wajib bagi kita untuk diam dan tidak berkata tanpa ilmu.

Hari kiamat memiliki nama-nama yang banyak disebutkan dalam Al Quran seperti Al Qiyamah, Al Haqqah, Al Waqiah, Al Ghasyiah, Al Qariah, Az-Zilzalah, Yaumuddin, Yaumul Qarar dsb. Setelah disebutkan namanya biasanya akan dijelaskan akan kengerian yang akan terjadi ataukah orang-orang yang mendustakannya. Sesuatu yang memiliki nama yang banyak biasanya memiliki peranan yang sangat penting. Misalnya Al Quran memiliki banyak nama seperti: Al Furqan, Al Huda, Al Majid, Al Munzal, dll. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memiliki banyak nama seperti: Muhammad, Ahmad, Al Mustafa, Abul Qasim, Rasulullah, Khatamunnabiyyin dll.

Perihal hari kiamat itu sangat dahsyat dan sangat menakutkan. Mari kita lihat salah satu contohnya dalam Al Quran Surah Azzilzalah Allah taala berfirman:
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),

وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,

وَقَالَ الْإِنسَانُ مَا لَهَا
dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
pada hari itu bumi menceritakan beritanya,

بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka

Setelah Allah taala menceritakan tentang perihalnya lalu Allah kemudian mengatakan:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Berarti bahwa balasan itu akan sesuai dengan amalan yang dilakukan.
Jadi pada hakikatnya membangun hipotesis dan kesimpulan sementara tentang kapan tepatnya kedatangan hari kiamat itu terjadi dengan berdasarkan kepada Hadits-Hadits tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat lalu mengaitkan dengan fenomena dan realita yang sedang berlaku sekarang ini seperti lambang dajjal pada menara tertentu 
adalah tidak perlu. Sebab yang wajib bagi kita ialah mempersiapkan amal shalih sebagai amal penting untuk menghadapi hari kiamat serta mengenali tanda-tanda hari kiamat secara umum saja. Cukuplah apa yang datang dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai petunjuk bagi kita. 
Yang perlu kita persiapkan adalah amal shalih
Amalan kebaikan yang kita kerjakan harus berkualitas dan tidak sekedar jumlahnya yang banyak. Amal yang sedikit tetapi berkualitas jauh lebih baik daripada amalan yang banyak namun tidak berkualitas. Amalan yang berkualitas ialah amalan yang soleh atau terbaik.
Allah Taala berfirman:
الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملًا 
Dialah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa diantara kalian yang paling baik amalannya.

Seperti apakah amal yang terbaik?
Amal yang terbaik sebagaimana dikatakan oleh sofyan bin uyainah dalam menafsirkan ayat ini ialah wajib memenuhi dua syarat yaitu;
1. Ikhlas semata karena Allah taala; mengapa? karena Allah taala yang memerintahkan secara langsung dengan mengatakan

وما أميرو إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء
Tidaklah kuperintahkan kalian melainkan untuk beribadah secara ikhlas diatas jalan yang lurus.
2. Mutabaah (mengikuti) petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Allah taala berfirman
وما اتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم فانتهوا 
Apa-apa yang telah datang dari Rasulullah maka ambillah dan apa-apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda 
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
Barangsiapa yang beramal dengan amalan atas nama syariat yang mana tidak ada contohnya dari kami maka amal itu tertolak.

Jadi, persiapkanlah amal yang terbaik untuk menghadap Allah taala sebelum datangnya hari kiamat.

Semoga Allah taala menganugerahkan kepada kita semua keikhlasan dalam beramal dan mutabaah (mengikuti) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

No comments:

Post a Comment