Islah Atau Perbaikan Dalam Nasihat

Pasir Puteh, Kelantan 22 Rajab 1444H 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ ۚ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ

Saya tidak bermaksud kecuali menginginkan perbaikan selama saya sanggup. Dan tidak ada taufik bagi saya melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah saya bertawakkal dan hanya kepadaNya-lah saya kembali.

Hikmah pengajaran dari ayat ini:

1. Ayat ini didahului perintah agar kita tidak  larut bertembung & berdebat kusir dengan orang lain tentang agama Allah Ta'ala. Sebagaimana dikatakan Nabi Syu'aib alaihissalam:

وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَىٰ مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ

Saya tidak ingin menyelisihi kamu dengan mengerjakan apa yang saya larang bagi kalian.

2. Andaikata pun kita terkadang bertikai & berdiskusi atau saling bernasihat & Amar ma'ruf nahi munkar dalam beberapa perkara maka tidak lain tidak bukan untuk mengharapkan perbaikan sesuai dengan kemampuan kita.

3. Kita tidak mempunyai maksud lain kecuali keinginan menghadirkan kebaikan bagi orang lain dan mendatangkan manfaat yang terus menerus. 

4. Dengan usaha islah kita yang kita buat maka kuatkanlah keyakinan kita dengan janji yang datang setelah ayat ini:

وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ  

"Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali".

5. Bukan menjadi syarat dalam menghendaki suatu perbaikan (islah) agar keberhasilan mesti tercapai.

Semoga Allah Ta'ala senantiasa mencurahkan taufik dan hidayahNya serta memperbaiki kita semua.

Maraji'

Dari beberapa kitab tafsir ulama.